sakit. memelihara anjing tentunya perlu mengetahui sebab sebab penyakit pada anjing sehebat hebatnya merawat anjing yang sakit perlu juga mengetahui jenis jenis penyakit pada anjing.
Bagi sebagian orang, hewan peliharaan seperti anjing, kucing, atau kelinci, adalah sahabat terbaik mereka. Mereka memperlakukan hewan-hewan kesayangan itu layaknya manusia dengan memberinya makan yang layak, diajak hanging out ke mal, pergi ke salon, atau sekadar lari pagi di taman.
Namun, apakah para pecinta hewan itu tahu kapan peliharaan mereka sakit? Sama seperti manusia, hewan juga menunjukkan sejumlah ciri saat kondisi mereka kurang baik.
Ciri tersebut di antaranya perubahan perilaku dan penampilan. Jika kondisi berkepanjangan dan majikan tidak tahu persis apa yang terjadi, segera bawa binatang kesayangan ke dokter terdekat.
Berikut adalah ciri-ciri lain jika hewan peliharaan
Namun, apakah para pecinta hewan itu tahu kapan peliharaan mereka sakit? Sama seperti manusia, hewan juga menunjukkan sejumlah ciri saat kondisi mereka kurang baik.
Ciri tersebut di antaranya perubahan perilaku dan penampilan. Jika kondisi berkepanjangan dan majikan tidak tahu persis apa yang terjadi, segera bawa binatang kesayangan ke dokter terdekat.
Berikut adalah ciri-ciri lain jika hewan peliharaan
Tidak nafsu makan. Anjing atau kucing terkadang malas makan, namun majikan harus tahu jika itu terus menerus terjadi. Kemalasan itu mungkin usaha hewan untuk berkomunikasi tentang apa yang sedang mereka rasakan. Menurut John Randolph DVM, diplomat pada American College of Veterinary Internal Medicine dan profesor pada college of Veterinary Medicine, Cornell University, jika nafsu makan berkurang selama lebih dari 24 jam segera bawa ke dokter hewan.
Demam. Suhu tubuh anjing dan kucing juga bisa panas. Pemilik harus bisa mengetahui kenaikan suhu tersebut dengan cara merasakan panasnya dari dalam telinga mereka. Demam menjadi pertanda sejumlah penyakit. Segera hubungi dokter langganan.
Muntah dan diare. Tidak selamanya muntah dan diare menjadi sinyal bahwa hewan peliharaan sedang sakit. Bisa jadi muntah disebabkan oleh salah makan dan lainnya. Namun muntah terus menerus, yang disertai diare dan darah dalam muntahan bisa menjadi petunjuk ada hal serius yang sedang terjadi.
Sandra Sawchuk DVM, instruktur klinis pada School of Veterinary Medicine, University of Wisconsin-Madison, menyebutkan, muntah dan diare bisa menjadi sinyal adanya infeksi parasit.
Penampilan fisik berubah. Ini menjadi alat pendeteksi paling gampang terkait sehat atau tidaknya hewan peliharaan. Bulu lebat dan bersinar adalah indikasi hewan sehat. Sedangkan kulit pucat dan bulu rontok menjadi salah satu petunjuk hewan sedang sakit. Periksa bagian kulit apakah ada kutu atau penyakit. Cek juga bagian mata, hidung, telinga, dan mulutnya. Periksa apa warna gusinya, apakah pucat atau kemerahan.
Perubahan perilaku. Jika hewan tidur terus di luar kebiasaannya, ada baiknya pemilik curiga. Anjing dan kucing tidak bisa memberitahukan ada hal sakit yang mereka rasakan. Tapi, majikan bisa mengetahui dengan mengamati perilaku mereka. Kenali dengan seksama perubahan perilaku pada hewan kesayangan dan segera kunjungi dokter jika ada hal yang tidak beres. (Dian)
Demam. Suhu tubuh anjing dan kucing juga bisa panas. Pemilik harus bisa mengetahui kenaikan suhu tersebut dengan cara merasakan panasnya dari dalam telinga mereka. Demam menjadi pertanda sejumlah penyakit. Segera hubungi dokter langganan.
Muntah dan diare. Tidak selamanya muntah dan diare menjadi sinyal bahwa hewan peliharaan sedang sakit. Bisa jadi muntah disebabkan oleh salah makan dan lainnya. Namun muntah terus menerus, yang disertai diare dan darah dalam muntahan bisa menjadi petunjuk ada hal serius yang sedang terjadi.
Sandra Sawchuk DVM, instruktur klinis pada School of Veterinary Medicine, University of Wisconsin-Madison, menyebutkan, muntah dan diare bisa menjadi sinyal adanya infeksi parasit.
Penampilan fisik berubah. Ini menjadi alat pendeteksi paling gampang terkait sehat atau tidaknya hewan peliharaan. Bulu lebat dan bersinar adalah indikasi hewan sehat. Sedangkan kulit pucat dan bulu rontok menjadi salah satu petunjuk hewan sedang sakit. Periksa bagian kulit apakah ada kutu atau penyakit. Cek juga bagian mata, hidung, telinga, dan mulutnya. Periksa apa warna gusinya, apakah pucat atau kemerahan.
Perubahan perilaku. Jika hewan tidur terus di luar kebiasaannya, ada baiknya pemilik curiga. Anjing dan kucing tidak bisa memberitahukan ada hal sakit yang mereka rasakan. Tapi, majikan bisa mengetahui dengan mengamati perilaku mereka. Kenali dengan seksama perubahan perilaku pada hewan kesayangan dan segera kunjungi dokter jika ada hal yang tidak beres. (Dian)
Jenis jenis penyakit pada anjing
HEPATITIS MENULAR PADA ANJING (Infectious Canine Hepatitis)
Hepatitis menular pada anjing telah tersebar luas di dunia, dengan gejala beragam dari yang ringan berupa demam dan pembendungan membrane mukosa sampai bentuk parah, depresi, leucopenia yang jelas dan bertambah lamanya waktu beku darah.
Etiologi
nfectious Canine Hepatitis disebabkan oleh virus Canine Adeno Virus-1 (CAV-1). Virus ini termasuk virus DNA, tidak beramplop dan secara antigenic berkerabat dengan CAV-2 penyebab tracheobronchitis menular pada anjing.
LEPTOSPIROSIS PADA ANJING
Etiologi
Infeksi biasanya disebabkan oleh virus leptospira dari galur (serovar) canicola atau copenhageni yang merupakan kelompok sera ikterohemoragi. Disamping itu galur Pomona, grippotyphosa dan ballum telah diisolasi dari anjing-anjing di Amerika Serikat.
CANINE PARVOVIRUS PADA ANJING
Canine parvovirus merupakan penyakit yang penting pada anjing karena menyebabkan kematian yang tinggi pada populasi dan menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup tinggi terutama pada penangkaran dan peternakan anjing komersial.
RABIES
Penyakit Rabies adalah penyakit menular dan bersifat zoonosis, dapat menulari manusia melalui gigitan hewan perantara yang terinfeksi rabies (HPR). Hewan penderita rabies menyerang apa saja yang ada di dekatnya, termasuk manusia yang dianggap mengganggu. Rabies ini menyerang susunan syaraf pusat yang ditandai dengan gejala syaraf, photopobia, agresif, hydrophobia dan biasanya diakhiri kematian. Semua hewan berdarah panas termasuk manusia sangat peka terhadap virus ini.