Tuesday, 27 August 2013

Dampak Mati Stand by pada TV dan Komputer PC

saat di waktu senggang rasanya ingin sekali bersantai di rumah sambil menonton tv bermain game dengan aktivitas yang begitu padat tentunya yang di butuhkan adalah waktu istirahat setelah seharian melakukan aktivitas yang mellelahkan.
di waktu senggang itu tentunya di butuhkan hiburan untuk menghilangkan segala pikiran dari pekerjaan,tapi kadang ketika kita akan tidur sering kali kita matikan tv atau komputer dengan keadaan stand by.
ya,apakah itu dapat berpengaruh? tentunya sering di matikan dalam keadaan stand by memiliki dampak tersendiri yang dapat menimbulkan kerusakan pada komponen tertentu. akibat dari tegangan listrik yang naik tuun, di setiap daerah atau di rumah-rumah memiliki tegangan listrik yang berbeda-berbeda itu sangat berdampak sekali terhadap barang elektronik yang di matikan dalam keadaan stand by, dampaknya mungkin belum terlihat setelah di matikan berkali-kali dalam keadaan stand by.setelah bebeapa lama akan terlihat dampaknya dari stand by. merek tv dapat juga berpengaruh, hanya merek yang terkenal yang memiliki reputasi dan kualias tinggi yang dapat bertahan dari dampak stand by. seperti pada tv dan komputer yang kita miliki,apalagi kalau terjadi kerusakan dan melakukan perbaikan dengan biaya yang mahal  apalagi kalau tv dan komputer yang baru di beli dengan harga murah, hal itu tidak ingin terjadi bukan,
tipsnya adalah usahakan tv atau komputer di matikan dalam keadaan mati total, lebih baik di matikan secara total agar lebih awet dan tahan lama.

Monday, 26 August 2013

Manfaat Makanan Beku


sering kali melihat daging,buah,dan juga sayuran di simpan dalam lemari es baik di supermarket atau di

rumah kita sendiri, setiap kali menyimpan daging selalu di simpan dalam lemari es agar terlihat fresh dan segar.

tahukah anda ? bahwa makanan yang di simpan dalam lemari es memiliki manfaat tersendiri.

menurut penelitian,makanan beku memiki kandungan vitamin yang utuh pada makanan tersendiri dan melindungi makanan dari bakteri atau kuman dan tetap menjaga kandungan vitamin pada makanan.

Sunday, 25 August 2013

(Cost Accounting) Akuntansi Biaya : Sistem Kos Produk Sampingan

Kegiatan Belajar 3 : Sistem Kos Produk Sampingan
Metode 1 : Pengakuan pendapat kotor
Dalam metode pendapatan kotor, kos sediaan final dari produk utama menjadi terlalu besar karena sebagian kos produk sampingan yang berasal dari kos bersama ditanggung oleh produk utama. Metode 1d akan mengatasi sedikit masalah ini.
Metode 1a : Pendapatan Produk Sampingan sebagai Penghasilan Lain
Berikut ini laporan laba-rugi sebagai ilustrasi metode ini. Diasumsikan pendapatan kotor yang berasal dari penjualan produk sampingan sebesar Rp1.500.000:


Penjualan (produk utama, 10.000 unit @Rp2.000
Kos barang terjual:
Sediaan awal (1.000 unit @Rp1.500)
Kos produksi total (11.000 unit @Rp1.500)
Kos barang tersedia dijual
Sediaan akhir

Laba kotor
Biaya pemasaran dan administrasi
Penghasilan operasional
Penghasilan lain : Pendapatan dari produk sampingan
Laba sebelum pajak


Rp1.500.000
16.500.000
18.000.000
3.000.000
Rp20.000.000





15.000.000
Rp5.000.000
2.000.000
Rp3.000.000
1.500.000
Rp4.500.000


Metode        metode 1b Pendapatan Produk Sampingan Diperlakukan sebagai Tambahan Pendapatan Penjualan
Pada metode ini, penjualan produk sampingan akan menjadi penambah pendapatan yang berasal dari penjualan produk utama sehingga besarnya penjualan akan menjadi 20juta ditambah 1,5juta, yaitu sebesar 21,5juta. Laporan laba rugi menjadi:
Penjualan (produk utama, 10.000 unit @Rp2.000 + penjualan produk sampingan)
Kos barang terjual:
Sediaan awal (1.000 unit @Rp1.500)
Kos produksi total (11.000 unit @Rp1.500)
Kos barang tersedia dijual
Sediaan akhir

Laba kotor
Biaya pemasaran dan administrasi
Laba sebelum pajak



Rp1.500.000
16.500.000
18.000.000
3.000.000
Rp21.500.000






15.000.000
Rp6.500.000
2.000.000
Rp4.500.000
 
Metode 1c: Pendapatan Produk Sampingan sebagai Pengurang Kos Barang Terjual


Pada metode ini, kos barang terjual akan dikurangkan dengan pendapatan yang berasal dari penjualan produk sampingan sehingga laporan laba rugi akan menjadi:
Penjualan (produk utama, 10.000 unit @Rp2.000
Kos barang terjual:
Sediaan awal (1.000 unit @Rp1.500)
Kos produksi total (11.000 unit @Rp1.500)
Kos barang tersedia dijual
Sediaan akhir
Penjualan Produk Sampingan

Laba kotor
Biaya pemasaran dan administrasi
Laba sebelum pajak


Rp1.500.000
16.500.000
18.000.000
3.000.000
1.500.000
Rp20.000.000






13.500.000
Rp6.500.000
2.000.000
Rp4.500.000

Metode 1d: Pendapatan Produk Sampingan Mengurangi Kos Produksi
Pada metode ini, jumlah pendapatan yang berasal dari penjualan produk sampingan Rp1,5juta akan mengurangi kos produksi total dari produk utama yang sebesar Rp16,5juta. Berikut ini laporan laba rugi:
Penjualan (produk utama, 10.000 unit @Rp2.000
Kos barang terjual:
Sediaan awal (1.000 unit @Rp1.350)
Kos produksi total (11.000 unit @Rp1.500)     16.500.000
Penjualan produk sampingan                               1.500.000
Kos produksi bersih
Kos produk tersedia dijual
Sediaan akhir

Laba kotor
Biaya pemasaran dan administrasi
Laba sebelum pajak


Rp1.350.000


15.000.000
16.350.000
2.725.000
Rp20.000.000







13.625.000
Rp6.375.000
2.000.000
Rp4.375.000

 

Metode 2 : Pengakuan Pendapatan Bersih


Metode ini mengakui adanya kebutuhan untuk pengalokasian kos terlacakka (traceable) pada produk sampingan. Metode ini digunakan ketika produk sampingan mengalami proses lebih lanjut sebelum dapar dijual setelah titil pisah, akan tetapi, bukan berarti kemudian produk sampingan akan mendapatkan bagian alokasi dari kos bersama. Berikut ini merupakan ilustrasi metode ini.
Berikut ini data produk sampingan PT Mekar Jaya:
Kos produksi total:
Departemen 1
Departemen 2 (Pemrosesan tambahan produk sampingan)

Jumlah unit prosduksi utama:
Diproduksi
Terjual
Sediaan akhir

Jumlah unit produk sampingan:
Diproduksi
Terjual
Sediaan akhir

Biaya administrasi dan pemasaran:
Produk utama
Produk sampingan

Harga jual:
Produk utama
Produk sampingan

Ekspektasi laba kotor produk sampingan

Pendapatan bersih yang berasa;l dari produk sampingan adalah:
Pendapatan bersih produk sampingan = (2.500 x Rp900) – (Rp100.000 + 500.000)
                                                             = 1.650.000


Metode 3 : Kos Penggantian
Metode ini umum digunakan oleh perusahaan yang produk sampingannya digunakan oleh departemen lain dalam perusahaan. Adanya produk sampingan menyebabkan departemen lain dalam perusahaan tidak perlu untuk membelinya dari luar perusahaan. Perlakuan akuntansinya adalah kos produk sampingan dikredit dan sebagai lawannyadidebit departemen yang menggunakan produk sampingan tersebut. Jumlah nominal yang dicatat dalam jurnal adalah sebesar kos pembelian atau kos penggantian.

Metode 4 : Metode Nilai Terealisasikan Bersih
Dengan menggunakan data yang ada di metode pendapatan bersih dapat dihitung nilai terealisasikan bersih sebagai berikut.
Nilai terealisasikan bersih = (2.800 x Rp900) – (Rp100.000 + 500.000)
= 1.920.000

Nilai terealisasikan bersih ini akan mengurangi kos produksi total produk utama sehingga laporan laba rusi adalah sebagai berikut.
Penjualan produk utama
Kos barang terjual:
Kos produksi total
Nilai produk sampingan terealisasikan bersih
Kos produksi total bersih
(-) nilai sediaan akhir produk utama

 Laba kotor
Biaya pemasaran dan administrasi
Laba bersih


Rp31.500.000
1.920.000
29.580.000
4.930.000*
Rp37.500.000





24.650.000
Rp12.850.000
3.250.000
Rp9.600.000
Catatan: Sediaan akhir produk utama ditentukan dengan perhitungan: Rp29.850.000 x 3.000/18.000
Metode 5 : Metode Nilai Pasar atau Reversal
Metode ini mendasar sama dengan Metode 1d. akan tetapi, kos produksi utama tidak dikurangi dengan penjualan produk sampingan, akan tetapi dengan nilai ekspektasian produk sampingan pada saat titik pisah.
Laporan keungan yang disajikan dengan metode nilai pasar adalah sebagai berikut.
Penjualan:
Produk utama
Produk sampingan
Kos produk utama dan sampingan:
Kos produksi:
Produk utama (skedul A)
Produk sampingan (skedul B)
(-) Sediaan akhir:
Produk utama
[(30.088/18.000)x3.000]
Produk sampingan
[(1.512/2.800) x300]

Laba kotor
Biaya administrasi dan pemasaran:
Produk utama
Produk sampingan

Laba bersih


Skedul A

Kos produksi Total di Departemen A
(-) kos bersama teraplikasikan pada produk sampingan yang diproduksi:
Estimasi penjualan produk sampingan
(2.800 unit x Rp900)
(-) kos perosesan tambahan
Ekspektasi laba kotor produk
Sampingan (Rp2.520 x 40%)

Kos produksi produk utama





Rp30.088.000
1.512.000

Rp5.015.000

162.000

















Rp100.000
1.008.000
Rp37.500.000
2.250.000





31.600.000



5.177.000



3.250.000
500.000










Rp2.520.000


1.108.000



Rp39.750.000








26.423.000
13.327.000



3.750.000
9.577.000



Rp31.500.000








1.412.000
Rp30.088.000
Skedul B

Kos bersama teraplikasikan pada produk sampingan (lihat  skedul A)
Kos pemrosesan tambahan di Departemen B
Kos produksi produk sampingan


Rp1.412.000
100.000
Rp1.512.000

Penjurnalan Produk Sampingan
1.    Produk sampingan diakui ketika terjual
a.       Saat kos pemrosesan tambahan terjadi:
Biaya pemrosesan tambahan produk sampingan                    100.000
Sediaan bahan                                                                                         60.000
Utang gaji dan upah                                                                                30.000
Overhead pabrik dibebankan                                                                   10.000

b.      Mencatat kos disposal:
Produk dalam proses – Departemen 2                                     500.000
Macam-macam rekening kredit                                                               500.000

c.       Mencatat penjualan produk sampingan:
Kas atau piutang dagang                                                         2.250.000
Macam-macam rekening dikredit                                                            2.250.000

2.    Produk sampingan diakui saat diproduksi
a.       Pengakuan produk sampingan saat diproduksi:
Produk dalam proses – Departemen 2                                     1.920.000
Produk dalam proses – Departemen 1                                                    1.920.000

b.      Kos pemrosesan tambahan di Departemen 2 :
Produk dalam proses – Departemen 2                                     100.000
Sediaan bahan                                                                                         60.000
Utang gaji dan upah                                                                                30.000
Overhead pabrik dibebankan                                                                   10.000

c.       Mencatat produk jadi produk sampingan:
Produk sampingan                                                                   2.020.000
Produk dalam proses – Departemen 2                                                    2.020.000

d.      Mencatat penjualan produk sampingan:
Biaya pemasaran dan administrasi dibayar dimuka                     53.571*
Kas atau piutang dagang                                                         2.250.000**
Produk sampingan                                                                                   1.803.571***
Macam-macam rekening dikredit                                                               500.000
Catatan :
*     Rp500.000 x 300/2.800;
**   2.500 unit x Rp900;
*** Rp2.020.000 x 2.500/2.800
Jika metode nilai pasar yag digunakan maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut (data lihat kembali metode nomor 5).
a.         Mencatat alokasi/aplikasi kos bersama ke produk sampingan:
Produk dalam proses – Departemen 2                                        1.412.000
Produk dalam proses – Departemen 1                                                         1.412.000

b.        Mencatat tambahan kos pemrosesan produk sampingan:
Produk dalam proses – Departemen 2                                        100.000
Sediaan bahan                                                                                              60.000
Utang gaji dan upah                                                                                     30.000
Overhead pabrik dibebankan                                                                       10.000

c.         Mencatat produk jadi produk sampingan:
Produk sampingan                                                                       1.512.000
Produk dalam proses – Departemen 2                                                         1.512.000

d.        Mencatat penjualan produk sampingan:
Kas atau piutang dagang                                                             2.250.000
Penjualan produk sampingan                                                                       2.250.000

e.         Mencatat kos produk sampingan terjual:
Kos produk sampingan terjual                                                     1.350.000*
Produk sampingan                                                                                        1.350.000
*Rp2.250.000 x 2.500/2.800

f.         Mencatat biaya pemasaran dan administrasi produk sampingan:
Biaya pemasaran dan adm produk sampingan                           500.000
Macam-macam rekening dikredit                                                                 500.000

 


Rp31.500.000
100.000


18.000
15.000
3.000


2.800
2.500
300


Rp3.250.000
500.000


@Rp2.500
@Rp900

40%