Zat tunggal adalah zat yang mempunyai sifat dan susunan yang sama pada setiap bagian nya.
Contoh : Besi,Air,Gula,Tembaga
Zat tunggal dibedakan menjadi :
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi lain yang lebih sederhana secara kimia
Unsur dibagi menjadi :
A.Unsur logam
Ciri ciri logam
- Mengkilap
- Dapat di bentuk
- Pada umumnya berwujud padat, kecuali air raksa berwujud cair
- Dapat menghantarkan panas konduktor
Contoh unsure logam : emas,besi,tembaga,seng,perak,dll
B.Unsur non logam
Ciri ciri unsur non logam
- Tidak mengkilap tidak dapat dibentuk
- Tidak dapat dibentuk
- Pada umumnya berwujud gas dan cair
- Tidak dapat menghantarkan panas/isolator
Contoh unsur non logam : Oksigen,karbon,hydrogen,nitrogen,dll
Ikatan kimia
Konfigurasi elektron yang stabil
Suatu senyawa pada hakikatnya terbentuk karena adanya interaksi antara atom –atom tersebut dapat bergabung satu sama dan diikat oleh satu gaya yang disebut ikatan kimia
Konsep ikatan kimia antar atom didasari oleh adnya segolongan unsur yang memiliki ke setabilan yang sangat tinggi sehingga unsur unsur sukar bereaksi (berinteraksi) dengan unsur yang lain.
Golongan unsur unsur yang stabil ini adalah golongan unsur unsur gas mulia (golongan VIIIA) mengapa gas mulia memiliki kesetabilan yang cukup tinggi menurut Gilbert Newton lewis dan Albert Kossel dua ilmuwan amerika, kesetabilan dari unsure unsur gas mulia disebabkan oleh elektron valensinya yang berjumlah delapan kecuali “He” hanya memiliki dua elektron valensi
Albrecht Kossel menyatakan bahwa ada kecendrungan dari setiap atom untuk mengikuti susunan electron seperti yang memliki oleh gas mulia
GN Lewis mengembangkan kaidah octet dan cara menggambarkan kedudukan electron electron pada kulit terluarnya kaidah octet menyatakan bahwa atom atom cendrung akan memiliki delapan electron di kulit terluarny.
Konfigurasi electron dari gas mulia dapat dilihat
Lambang Atom | Nomor Atom | Jumlah electron pada mulia | Jumlah Elektron Valensi | |||||
K | L | M | N | O | p | | ||
He | | 2 | | | | | | 2 |
Ne | 10 | 2 | 8 | | | | | 8 |
Ar | 18 | 2 | 8 | 8 | | | | 8 |
Kr | 36 | 2 | 8 | 18 | 8 | | | 8 |
Xe | 54 | 2 | 8 | 18 | 18 | 8 | | 8 |
Rn | 86 | 2 | 8 | 18 | 32 | 18 | 8 | 8 |
Pembentukan ion Na+
Atom Na dengan nomor atom II berarti memiliki II electron dengan susunan 281 agar stabil Na akan mengikuti susunan electron dari Ne, yaitu 28 dengan demikian Na kelebihan electron untuk itu Na cendrung melepaskan electron Na akan memiliki kelebihan muatan positif sebanyak satu buah perbandingan jumla partikel dasar Na sebelum dan setelah melepaskan electron adalah seperti tampak pada table berikut!
Sebelum electron di lepas | Setelah electron di lepas |
Proton 12 (+) | Proton 12 (+) |
Electron 12 (-) | Elektron 10 (-) |
Selesai muatan 0 | Selisih muatan 2 |
Selisih muatan positif sebagai satu buah di tuliskan sebagai pangkat dari Na pebentukan ion Na
Na (281) | Na+ + 0 (28) |
Pembentukan ion (+) dan ion (-)
| E | K | L | M | N | O | P | Q | E.V |
2He | 2 | 2 | | | | | | | 2 |
10Ne | 10 | 2 | 8 | | | | | | 8 |
12Ar | 18 | 2 | 8 | 8 | | | | | 8 |
36Kr | 36 | 2 | 8 | 16 | 8 | | | | 8 |
Suatu unsur di sebut stabil jika mempunyai electron valensi 8 kecuali untuk He stabil jika E.V – 2
Pembentukan ion (+)
| E | K | L | N | E.V |
12Mg | 12 | 2 | 8 | 2 | 2 |
Mg 2+ (2,8) ion Mg 2+
E | K | L | M | N | E.V |
19 | 2 | 8 | 8 | 1 | 1 |
(KH 2.8.8) a K1+
Pembentukan ion (-)
| E | K | L | E.V |
9F | 9 | 2 | 7 | 710 |
F1- (2.8) ion F+-
| E | K | L | M | E.V |
15P | 15 | 2 | 8 | 5 | 536 |
P3-1 (2.8.8) ion P3-1
E.V Kecil
(1.2.3) E dilepas ion +
E.V Besar
(5.6.7) E ditangkap ion –
C.V=4 | E Dilepas ion + |
| E Ditangkap ion - |
| E | K | L | M | E.V |
14X | 14 | 2 | 8 | 4 | 4 |
X4+ (2.8) ion X4+
X4- (2.8.8) ion X4-
Pengertian (Ar) atom relative
Perbandingan massa rata rata satu atom unsure X dengan 1/12 massa satu atom karbon isotof 12 (c-12)
Molekul relative (Mr)
Merupakan massa suatu zat yang berupa senyawa dan didefinisikan sebagai perbandingan massa molekul senyawa tesebut terhadap 1/12 massa satu atom karbon isotof 12 (c-12)
Mol adalah satuan banyaknya partikel atom merupakan penyederhanaan dari jumlah partikel
D hokum Gay Lussac dan hokum Avogadri berdasarkan penemuan Henry Cavendish tentang perbandingan volume hydrogen dan volume oksigen dalam membentuk molekul air adalah zat dimana kedua 45 tersebut pada suhu (+) dari tekanan (P)
STOIKHIOMETER
Ukuran perubahan kimia ditinjau dari persaman reaksi kimia
1.konsep mol
Pengrtian massa tau relative
Konsep mol
Hubungan nol dengan massa atom elatif
Volum molar
A.pengertian massa atom relative
Ar = massa atom relative molekul
Mr = massa atom relative molekul
O = zat tunggal unsure Ar = 16
O2 = molekul unsure Mr = (2x ArH) + Ar0=2x1+16=18
H2O = molekul senyawa Mr = 2x Aro = 2x16 + 32
O3 = ozon molekul unsure Mr = 3x Aro = 3x16 = 48
Konsep mol
1mol = 6,02 x 1023 partikel/bilangan avogodro (no)
Mol adalah satuan yang menyatakan jumlah partikel
1mol unsure = 6,02 x 1023 partikel unsure
1mol senyawa = 6,02 x 1023 partikel molekul unsure
1. 5mol Zn = 5x 602 x 1023 = 3,01 x 1023 partikel unsure
2. 0,5 mol Fe = 0,5 x 6,02 x 1023 = 5,01 x 1023 partikel unsure
3. 0,02 x 6,02 x 1023 = 0,1204 x 1023 = 12,04 x 1023 partikel senyawa
4. 10 mol H2O = 10 x 6,02 x 1023 = 6,2 x 1023 partikel senyawa
5. 0,3 m0l H2So4 = 0,3 x 6,02 x 1023 = 1,806 x 6,02 x 1023 = 18,00 x 1022 partikel senyawa
Reaksi reduksi – oksidasi (redoks)
Perkembangan konsep reaksi redoks
A.ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen
Reaksi oksidasi : reaksi penghubungan oksigen
Contoh : C+ O2 CO2
H2 + O2 H2O
Fe + O2 Fe2O3
CH4 + O2 CO2 + H2O
Reaksi reduksi : reaksi pelepasan oksigen
Contoh : Fe2O3 + CO Fe + CO2
CO2 + H2O C6 H12 O6 + O2
Ditinjau dari pelepasan dan penerimaan electron
Contoh : Zn Zn+2 + 2e
Reaksi reduksi : reaksi penerimaan electron
Contoh : Cu+2 + 2e Cu
Contoh keseluruhan
Cu+2 + Zn Cu + Zn+2
Muatan :
+2 | O | Reduksi |
O | +2 | Oksidasi |
Ditinjau dari bilangan oksidasi (biloks)
Reaksi Oksidasi : reaksi peningkatan biloks
Reaksi reduksi : reaksi penurunan biloks
Contoh : Fe2 O3 + CO Fe + CO2
Bilangan oksidasi ( Bloks)
Aturan bloks
Bloks unsure bebas = 0
Bloks ion menahan = muatanya
Bloks unsure hydrogen dalam senyawa berharga + kecuai pada senyawa hibrida logam = -1
Bloks unsure oksigen dalam senyawa berharga -2 kecuali padasenyawa perak sisa =-1,dan pada senyawa OF2 + 2
Bloks unsure logam selalu berharga positif
Bloks unsure golongan VII A dalam senyawa biner=-1
Jumlah bloks tiap unsure dalam senyawa = 0 jumlah bloks tiap unsure dalam ion poliatom = muatan nya
Contoh bloks
Atom W,H,O,CO,Ba,bloks,O molekul unsure P4H2,O3 O2 bloks O
Na + bloks +1 Mg2+ bloks +2 S-2 bloks -2
H2O | +1 -2 |
CH4 | +1 |
H2S | +1 |
H2o | -2 |
co | -2 |
H2 SO4 | -2 |
Bloks logam = + (tergantung golongan )
Contoh :
NaCl | Logam golongan I A | +1 |
Mos | Logam golongan II A | +2 |
HF | Golongan VIA | -1 |
NaCl | Golongan VIIA | -2 |
Larutan elektrolit ion mol elektrolit
A.larutan
Larutan adalah atom atom homogenya dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing masing zat penyusunya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik.larutan terdiri atas dua komponen yaitu komponen zat terlarut dan komponen larut
Komponen dengan jumlah yang sedikit biasanya disamakan terlarut
Pelarut adalah komponen yang jumlahnya lebih banyak atau yang strukturnya tidak berubah
Kesetimbangan kimia
1.reaksi kesetimbangan
Reaksi kimia terbagi menjadi dua yaitu reaksi searah (reaksi berkesudahan) dan reaksi dapat balik (reaksi kesetimbangan) pada reaksi berkesudahan pereaksi bebas bereaksi dan berubah seluruhnya menjadi produk produk yang terbentuk tidak dapat kembali lagi menjadi pereaksi
Contoh reaksi berkesudahan adalah reaksi pembakaran atau perkaratan logam contohnya reaksi pembakaran ion +membentuk gas karbondiosida dan air mengkerut reaksi (2H5O Hc99 + 3O2 (9) HO2 (0) + 3H2OCi)
Kesetimbangan dinamis adalah suatu keadaan yang terbentuk dari reaksi kimia yang dapat membalikan keadaan semula ( rogorsit ) hasil pereaksinya dapat bereaksi menjadi membentuk zat pereaksi suatu reaksi disatukan setimbang contohnya reaksi pembentukan gas monia dari gas ini nitrogen dan gas hydrogen , menurut reaksi
N2 (0)+ 3H2 2 (9) = 2N H3 (9)
Ciri ciri kesetimbangan dinamis antara lain :
Reaksi berlangsung dalam dua arah berlawanan
Tidak terjadi perubahan mikropis, namun perubahan mikropis tetap berlangsung
Terjadi padaruang tertutup, suhu tetap, dan tekanan tetap,
Laju reaksi kearah hasil pereaksi sama dengan laju reaksi kearah pereaksi
Setiap komponen pada reaksi itu tetap ada
Kesetimbangan dibedakan menjdi ksetimbangan homogeny dan kesetimbangan heterogen perbedaan ini berdasarkan wujud yang ada dalam keadaan setimbang
Kesetimbangan homogeny yaitu suatu kesetimbangan yang didalamnya terdapat zat zat dengan wujud yang sama
Kesetimbangan heterogen yaitu yaitu suatu kesetimbangan yang didalamnya terdapat zat zat yang wujudnya berbeda
Laju reaksi
Pengertian laju reaksi
Lajur reaksi adalah perbandingan bahan konsentrasi ke reaksi tau hasil reaksi terhadap perubahan waktu laju reaksi : Perubahan konsentrasi waktu/waktu
= Mol/liter/3
Apabila persamaan reaksi
A maka laju reaksinya V= {A}
Dimana X = orde/ tingkat reaksi
K = konstara laju reaksi
Contoh : DIK : persamaan reaksi : N2 (9) + 3H2 (9) = 2NH2 (9) persamaan laju reaksi V = K [N2}X {N2}9
No comments:
Post a Comment